Assalamualaikum warahmatullah Wabarakatuh, salam teman, semoga kita selalu dalam rammat dan karunia allah swt. salah satu bentuk pengembangan keprofesian bagi guru adalah menyusun penelitian tindakan kelas (PTK). Namun demikian banyak di antara kita terutama guru sangat dipusingkan dengan yang namanya PTK. PTK seakan menjadi momok tersendiri sehingga tidak jarang seorang guru lebih memilih mengeluarkan biaya lebih sebagai pengganti uang jerih payah seseorang untuk menyusun PTK nya.
Menyusun PTK sebenarnya bukan pekerjaan yang sulit mengingat konsep PTK sebenarnya telah diaplikasikan guru dalam pembelajaran. hanya saja faktor ketidakbiasaan saja yang menjadi pembeda.
semua guru pasti menerapkan model pembelajaran yang dianggap baik sebagai usaha agar peserta didik dapat menguasai konsep materi yang diberikan. namun lagi-lagi kebiasaan yang belum dibiasakan "menulis" yang membuat seorang guru tidak tahu harus memulai dari mana. sementara tim PAK memiliki standar tersendiri dalam memeriksa karya ilmiah guru tersebut.
Banyaknya PTK yang ditolak, sebenarnya bukan kesalahan tim PAK, namun memang PTK tersebut belum layak untuk dinilai. jika kita menguasai konsep penulisan PTK. insyaallah PTk yang kita ajukan tidak akan dikembalikan untuk diperbaiki atau buat baru. PTK kita akan diterima dan nyatakan mendapat nilai 4.
Berikut saya mencoba memberikan alternatif cara menyusun PTK yang mudah berdasarkan referensi dari para ahli baik saya baca di buku, dari hasil pelatihan penyusunan PTK dan pengalaman pribadi saya dalam menyusun PTK.
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
} Masalah
yang diteliti adalah benar-benar suatu masalah pembelajaran yang terjadi di
sekolah.
} Dalam
latar belakang masalah, peneliti menceritakan hal-hal yang melatarbelakangi
mengapa peneliti memilih judul tersebut.
1. Proses pembelajaran yang ideal bagi guru
(misalnya: menggunakan IT, variasi model pembelajaran yang inovatif, dll)
2. Proses pembelajaran yang ideal bagi siswa
(misalnya: Aktif, ada interaksi Tanya jawab, dll)
3.
Kenyataan pembelajaran yang terjadi di
lapangan (misal: guru
terlalu sering menggunakan metode ceramah saja, siswa tidak aktif)
4. Hasil belajar siswa selama ini (misal: ketuntasan belajar siswa rendah, dll)
5.
Solusi (penerapan model .....)
6. Judul yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah
} Identifikasi masalah berdasarkan
masalah-masalah yang muncul di latar belakang masalah baik secara tersurat
maupun tersirat.
Contoh:
1.
Guru
terlalu sering menggunakan metode ceramah
2.
Siswa
kurang tertarik untuk belajar pada materi/pelajaran....
3.
Hasil
belajar siswa rendah,
4. dll
selengkapnya dapat di download di sini
No comments:
Post a Comment