proposal PTK Kimia STAD



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Dalam melaksanakan proses pembelajaran kimia, guru seharusnya dapat mengfungsikan diri sebagai fasilitator, aktivator maupun motivator. Untuk mencapai hal itu semua, guru harus menguasai berbagai macam model pembelajaran, guru juga harus menguasai pembelajaran dengan berorientasi pada teknologi informasi komunikasi.
Namun pada kenyataannya, sebagaimana yang terjadi di MAN Peusangan. Berdasarkan pengalaman penulis selama menjadi guru di MAN tersebut, proses pembelajaran yang berlangsung masih berorientasi pada guru, guru berfungsi sebagai sumber informasi utama yang selalu memberikan ceramah dalam mentransfer ilmunya. Atau bahkan siswa ditugaskan untuk mencatat buku maupun catatan di papan tulis. Kegiatan ini juga menyebabkan siswa yang bagus tulisannya menjadi korban karena harus terlebih dahulu menulis catatan di papan tulis.
Kegiatan pembelajaran yang seperti ini, menyebabkan proses pembelajaran yang berlangsung tidak menarik dan terkesan membosankan. Berdasarkan hasil ulangan pada materi sel volta, dari 30 siswa yang mengikuti ulangan harian, hanya 4 siswa yang telah mencapai nilai ketuntasan minimal. Sementara yang lainnya harus diberikan remedial kembali. Bila dipresentasikan hanya sekitar 13,3% siswa yang telah tuntas belajar. Ketuntasan belajar secara klasikal tercapai jika minmal 85% siswa telah mencapai nilai KKM. Kenyataan ini menandakan angka ketuntasan siswa secara klasikal masih sangat jauh dari harapan.
Berdasarkan kondisi yang demikian, maka perlu dikembangkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar, berpartisipasi aktif, bekerja memecahkan masalah tersebut dengan teman, serta model yang dapat membantu teman-teman yang rendah prestasinya. Ada beberapa model pembelajaran alternatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran kimia diantaranya model pembelajaran kooperatif.
Di antara model pembelajaran alternatif yang dapat diterapkan pada pembelajaran kimia adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Menurut Trianto (2009:64), kelebihan dari penerapan model kooperatif tipe STAD diantaranya adalah: Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok, siswa aktif membantu dan mendorong semangat untuk sama-sama berhasil, aktif berperan untuk menigkatkan keberhasilan kelompok, interaksi dengan siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dan berpendapat dan interaksi antar siswa juga mampu membantu perkembangan kognitif.
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan di atas, penulis mencoba untuk memperbaiki proses dan hasil belajar di MAN Peusangan khususnya pada pelajaran kimia materi sel volta melalui penelitian tindakan yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Sel Volta Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas XII MAN Peusangan”.

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.     Apakah melalui melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi sel volta di kelas XII MAN Peusangan?
2.     Apakah melalui melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa di kelas XII MAN Peusangan?
selengkapnya dapat didownload di sini

No comments:

Post a Comment