proposal PTK seni MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI KRITIK KARYA SENI RUPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI KELAS X SMA NEGERI 1 PEUDADA



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Seni budaya merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada usaha untuk melestarikan peradaban bangsa melalui pemahaman terhadap sejumlah karya seni budaya bangsa dari berbagai penjuru nusantara yang sangat kaya ragam dan sarat makna. Pendidikan seni bertujuan menumbuhkan sikap toleransi, demokrasi, dan beradab, serta mampu hidup rukun dalam  masyarakat majemuk, mengembangkan  kemampuan imajinatif intelektual, ekspresi melalui seni, mengembangkan kepekaan rasa, ketrampilan, serta mampu menerapkan teknologi dalam berkreasi dan dalam memamerkan dan mempergelarkan karya seni.
Salah satu materi yang diajarkan pada pelajaran seni budaya untuk siswa kelas X Sekolah Menengah Atas adalah materi kritik karya seni rupa. Berdasarkan studi empiris yang penulis lakukan di SMA Negeri 1 Peudada khususnya selama menjadi guru di sekolah tersebut, penulis mendapati bahwa prestasi belajar siswa pada materi kritik karya seni rupa masih rendah, dibuktikan dengan banyaknya siswa yang mengikuti kegiatan remedial pada materi tersebut. Siswa kurang menyukai materi tersebut dan secara umum memandang seni budaya khususnya yang berkaitan dengan teori sulit serta tidak menyenangkan untuk dipelajari. Hal ini salah satu penyebab adalah kurang tepatnya strategi yang dilakukan oleh guru.
Sebagaimana yang terjadi selama ini bahwa guru mengajar lebih banyak menggunakan metode ceramah. Siswa kurang terlibat aktif dalam belajar kelompok maupun melakukan interaksi Tanya jawab dengan guru. Hanya sebagian kecil siswa yang memperhatikan pelajaran, sementara yang lain asik dengan kegiatan masing-masing.
Salah satu model yang diterapkan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi kritik karya seni rupa adalah melalui penerapan model discovery learning. Dalam model discovery learning, siswa belajar menemukan pola dalam situasi konkrit maupun abstrak, juga siswa banyak meramalkan (extrapolate) informasi tambahan yang diberikan, selanjutnya siswa juga belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu dan menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi yang bermanfaat dalam menemukan. Sehingga dapat meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk berpikir bebas. Pada akhirnya akan melatih keterampilan-keterampilan kognitif siswa untuk menemukan dan memecahkan masalah tanpa pertolongan orang lain.
 Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis mencoba melakukan suatu penelitian tindakan di SMA Negeri 1 Peudada yang berjudul “Meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi kritik karya seni rupa melalui model discovery learning di kelas X SMA Negeri 1 Peudada”.

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.     Apakah melalui model discovery learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi kritik karya seni rupa di kelas X SMA Negeri 1 Peudada?
2.     Apakah melalui model discovery learning dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa pada materi kritik karya seni rupa di kelas X SMA Negeri 1 Peudada?
selanjutnya dapat di download di sini

No comments:

Post a Comment