Lembar Kerja Siswa
ALDEHID
DAN KETON
Tujuan Pembelajaran
Dalam kegiatan belajar ini Anda akan mempelajari gambaran umum tentang defenisi, struktur molekul, tatanama dan sifat-sifat senyawa aldehid dan keton. Anda diharapkan dapat:
Dalam kegiatan belajar ini Anda akan mempelajari gambaran umum tentang defenisi, struktur molekul, tatanama dan sifat-sifat senyawa aldehid dan keton. Anda diharapkan dapat:
- Menjelaskan defenisi senyawa aldehid dan keton
- Menjelaskan perbedaan senyawa aldehid dan keton
- Memberi nama aldehid dan keton sesuai aturan IUPAC
- Menjelaskan perbedaan sifat-sifat aldehid dan keton
- Menuliskan reaksi-reaksi yang spesifik dari aldehid dan keton
Uraian
Materi
Senyawa aldehid dan keton merupakan senyawa yang mengandung gugus karbonil, senyawa ini banyak dijumpai di alam. Beberapa kelompok aldehid antara lain :
Senyawa aldehid dan keton merupakan senyawa yang mengandung gugus karbonil, senyawa ini banyak dijumpai di alam. Beberapa kelompok aldehid antara lain :
Beberapa kelompok keton
Beberapa senyawa aldehid dan keton di alam
Tatanama aldehid dan keton
IUPAC diturunkan dari alkana diganti akhiran nal (aldehid) atau on (keton), kadang-kadang digunakan juga nama trivial (perdagangan).
IUPAC diturunkan dari alkana diganti akhiran nal (aldehid) atau on (keton), kadang-kadang digunakan juga nama trivial (perdagangan).
Beberapa sifat fisika senyawa karbonil
- Metanal berupa gas, senyawa aldehid dan keton dengan jumlah atom C rendah berupa cair.
- Benzaldehid berupa cairan tak berwarna dengan rasa seperti buah almond.
- Etanal dan propanone larut dalam air dengan membentuk ikatan hidrogen dengan air, sedangkan benzaldehid tdk larut dalam air.
Reaksi pembuatan senyawa karbonil
1. Ozonolisis
2. Oksidasi alkohol
3. Asilasi benzena
4. Hidrasi alkena
5. Reaksi dekarboksilasi
6. Dari acil klorida (metode yang baik untuk pembuatan
aldehid)
Beberapa sifat kimia senyawa
karbonil
1. Reduksi ( menghasilkan alkohol)
1. Reduksi ( menghasilkan alkohol)
R.A.: 1. H2
/ Pt, Ni atau Pd
(dapat juga utk reduksi C=C dan CºC)
2. Na/ Hg dalam etanol
(dapat juga utk reduksi RX)
3. LiAlH4, NaBH4
(LiAlH4,
dapat juga utk reduksi asam & turunannya)
2. Reduksi (menghasilkan alkana)
Clemmensen Reduction / Wolff-Kishner Reduction
2. Reduksi (menghasilkan alkana)
Clemmensen Reduction / Wolff-Kishner Reduction
a. Clemmensen reduction: Zn / Hg in conc.HCl
b. Wolff-Kishner reduction: NH2NH2 in NaOH
3. Oksidasi
Reaksi spesifik untuk aldehid, untuk membedakan dengan keton
(These are very important tests)
a. Dengan Reagen Fehling
b. Reagent Tollen’s
Reagent Tollen’s dibuat dari
larutan perak nitrat dan amonia.
Disebut juga reaksi pembentuk cermin perak.
a. Oksidasi dengan
KMnO4 menghasilkan asam karboksilat
b. Oksidasi keton membentuk asam karboksilat
Reaksi oksidasi ini bukan cara yang baik, oleh karena ikatan
yang putus tidak dapat terkontrol.
4. Reaksi pembentukan Iodoform
Cocok digunakan untuk
membuktikan adanya Gugus :
Reaksi adisi nukleofilik
Reaktivitas reaksi adisi nukleofilik
Faktor yang mempengaruhi:
1.
Faktor elektronik akibat pengaruh
induksi positif dari gugus alkil menyebabkan karbon karbonil kurang elektro
positif.
2.
Faktor elektronik akibat
adanya resonansi
Contoh :
benzaldehid kurang reaktif akibat adanya resonansi
3. Faktor sterik
Pada
reaksi adisi nukleofil karbon karbonil mengalami perubahan hibridisasi dari sp2 menjadi sp3
sehingga meningkatkan halangan sterik disekitar karbon karbonil. Jika gugus R
semakin meruah bentuk intermedietnya juga
menjadi semakin kurang stabil.
a. Reaksi adisi nukleofilik
dengan HCN (or KCN / H+)
mekanisme:
Sianohidrin merupakan zat antara sintetik yang berguna,
gugus CN dapat dihidrolisis menjadi gugus karboksil atau ester
Contoh :
b. Reaksi adisi nukleofilik dengan NaHSO3
Dalam keadaan dingin senyawa bisulfit yang terbentuk
dapat mengkristal. Reaksi ini digunakan
untuk pemisahan dan identifikasi senyawa
karbonil. Senyawa karbonil dapat
terbentuk kembali dengan penambahan alkali.
c. Adisi nukleofilik dengan ROH (Pembentukan Ketal / Acetal)
Senyawa karbonil dapat terbentuk kembali jika ditambahkan H+ / air. Acetal dan ketal biasa digunakan
sebagai cara proteksi gugus fungsi dalam sintesis.
5. Reaksi kondensasi
a. Reaksi kondensasi dengan hidroksilamin
Aldehid akan membentuk aldoxim, keton akan menghasilkan
ketoxim, yang berupa padatan putih. Reaksi ini dapat digunakan untuk
identifikasi adanya senyawa karbonil.
b. Reaksi kondensasi dengan
hidrazin
d. Reaksi kondensasi dengan 2,4-dinitropenilhidrazin
(identifikasi gugus karbonil yang banyak dilakukan)
6. Dengan PCl5
7. Aldol kondensasi
Dalam reaksi aldol kondensasi, senyawa karbonil harus
mempunyai hidrogen a yang bersifat lebih asam dan
karbanion yang terbentuk distabilkan oleh resonansi.
Contoh reaksi kondensasi aldol silang
8. Reaksi Cannizaro
Dalam reaksi tersebut terjadi peristiwa reaksi dismutase
atau disproportionasi, dimana benzaldehid (yang tidak memilik H-a)
mengalami reaksi oksidasi sekaligus reduksi.
sumber: https://dewichim.blogspot.co.id/2014/11/aldehid-dan-keton.html
No comments:
Post a Comment