a. Senyawa biner logam nonlogam
senyawa biner yang terdiri dari unsur logam+nonlogam, maka namanya dimulai dari menuliskan nama logam, kemudian menuliskan nama nonlogam dan ditambah ida.
contoh:
NaCl, Na (Natrium) merupakan logam dan Cl (klorin) adalah non logam. cara penulisan nama dari NaCl adalah = Natrium + klorin + ida, sehingga namanya adalah Natrium klorida.
Untuk senyawa biner yang terdiri dari logam dan nonlogam yang hanya mempunyai satu bilangan oksidasi atau senyawa ionik penamaannya adalah unsur logam ditulis atau disebutkan terlebih dahulu kemudian diikuti oleh unsur non logam ditambah akhiran –ida. Beberapa contoh senyawa biner logam dan non logam dapat dilihat pada tabel
Rumus molekul | Nama | Rumus molekul | Nama |
NaCl CaCl2 Na2O MgBr2 KBr Al2S3 |
natrium klorida kalsium klorida natrium oksida magnesium bromida kalium bromida aluminium sulfida |
Rb2S Ba3N2 SrO NaH Mg3P2 |
rubium sulfida barium nitrida stronsium oksida natrium hidrida magnesium fosfida |
Angka romawi yang diberikan menunjukan bilangan oksidasi dari unsur logam. Oleh sebab itu, tidak lasim apabila angka romawi yang diberikan berada diantara logam dan non logam. Misalnya FeCl2 penulisan nama yang benar adalah besi(II) klorida, bukan besi (II) klorida. Beberapa contoh penamaan senyawa menggunakan sistem stock seperti yang tertera pada Tabel.
Rumus | Nama | Rumus | Nama |
FeCl2 FeCl3 CuCl2 CuCl Fe2O3 PbO |
besi(II) klorida besi(III) klorida tembaga(ll) klorida tembaga(l) klorida besi(III) oksida timbal(II) oksida |
PbO2 SnCl2 SnCl4 SnO Sn2O |
timbal(IV) oksida timah(II) klorida timah(IV) klorida timah(II) oksida timah(I) oksida |
b. Tata Nama Senyawa Biner Nonlogam
Untuk penamaan senyawa biner yang dbentuk dari dua unsur nonlogam penamaannya adalah menyebut atau menulis unsur yang cenderung bermuatan positif (umumnya memiliki bilangan oksidasi positif) kemudian diikuti dengan unsur yang cenderung bermuatan negati (umumnya memiliki bilangan oksidasi negatif), ditambah akhiran -ida. Berikut adalah urutan penulisan atau penamaan untuk senyawaan biner dari nonlogam:
B ─ Si ─ C ─ Sb ─ As ─ P ─ N ─ H ─ Te ─ Se ─ S ─ I ─ Br ─ Cl ─ O ─ F
Unsur-unsur yang ada disebelah kiri dari suatu unsur maka ditulis atau disebut terlebih dahulu.
Senyawa biner nonlogam yang hanya membentuk satu senyawa dengan atom lain penamaan adalah menyebut atau menulis terlebih dahulu unsur yang cenderung bermuatan positif diikuti unsur yang cenderung bermuatan negatif ditambah akhiran -ida.
Contoh:
HCl : hidrogen klorida
H2S : hidrogen sulfida
Senyawa biner nonlogam yang dapat membentuk dua atau lebih senyawa dengan unsur yang sama, penamaannya menyerupai penamaan senyawa biner nonlogam, tetapi diawali dengan menyebut awalan yang menyatakan jumlah atau banyaknya setiap unsur nonlogam. Meskipun banyak unsur nonlogam menunjukkan bilangan oksidasi yang berbeda, namun dalam penulisan atau penyebutan jarang jarang disebutkan atau ditunjukkan dengan angka Romawi. Awalan Yunani dan Latin untuk satu sampai sepuluh berturut–turut adalah mono, di, tri, tetra, penta, heksa, hepta, okta, nona, dan deka. Beberapa contoh senyawa biner nonlogam yang dapat membentuk dua atau lebih senyawa dengan unsur yang sama, seperti yang tertera pada Tabel.
Rumus | Nama | Rumus | Nama |
N2O N2O5 CO CS2 SO3 SO2 |
dinitrogen monoksida dinitrogen pentaoksida karbon monoksida karbon disulfida sulfur trioksida sulfur dioksida |
CCl4 PCl5 SF6 Cl2O5 Cl2O7 As4O6 |
karbon tetraklorida fosfor pentaklorida sulfur heksaflorida dikloro pentaoksida dikloro heptoksida tetraarsenik heksosida |
c. Tata Nama Senyawa yang terdiri dari Ion-Ion Poliatom
Tatanama berikut adalah untuk senyawa-senyawa yang terdiri dari anion dan kation poliatom. Untuk senyawa ion yang kationnya hanya mempunyai satu bilangan oksidas penamaannya adalah menyebut atau menulis nama kation terlebih dahulu sesuai nama unsurnya kemudian diikuti nama anion poliatomnya. Sedangkan untuk senyawa ion yang kationnya mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu, penamaannya adalah menyebut atau menulis nama kation terlebih dahulu dikuti dengan bilangan oksidasi kation yang ditunjukan dengan angka romawi yang diberi tanda kurung dan diikuti nama anion poliatomnya. Nama untuk beberapa ion yang biasanya ditemukan dapat dilihat pada Tabel bagiam bawah sedangkan beberapa contoh senyawa yang dibentuk dari ion poliatom seperti yang tertera pada Tabel.
Rumus | Nama | Rumus | Nama |
Ba(NO3)2KCN K2Cr2O7 FeSO4 |
Barium nitratKalium sianida Lalium dikromat Besi(II) sulfat |
Fe2(SO4)3NiSO4 PbSO4 Na3PO4 |
Besi(III) sulfatNikel(II) sulfat Tembaga(II) sulfat Natrium fosfat |
Kation | Nama kation | Anion | Nama anion |
Li+ Na+ K+ NH4+ Ag+ Mg2+ Ca2+ Ba2+ Cd2+ Zn2+ Cu2+ Hg22+ Hg2+ Mn2+ Co2+ Ni2+ Pb2+ Sn2+ Fe2+ Fe3+ Al3+ Cr3+ |
Ion litium ion natrium Ion kalium Ion amonium Ion magnesium Ion kalsium Ion barium Ion kadmium Ion seng Ion tembaga(II) atau ion kuprat Ion merkuri(I) atau ion merkurit Ion merkuri(II) atau ion merkurat Ion mangan(II) atau ion manganit Ion kobalt(II) atau ion kobaltit Ion nikel(II) atau ion nikelit Ion timbal(II) atau ion plumbit Ion timah(II) atau ion stanit Ion besi(II) atau ion ferit Ion besi(III) atau ion ferat Ion aluminium Ion kromium (I) atau ion kromat |
F‾ Cl‾ Br‾ I‾ OH‾ CN‾ ClO‾ ClO2‾ ClO3‾ ClO4‾ CH3COO‾ MnO4‾ NO2‾ NO3‾ SCN‾ O2‾ S2‾ HSO3‾ HSO4‾ SO32‾ SO42‾ HCO3‾ CO32‾ CrO42‾ Cr2O72‾ PO43‾ AsO43‾ |
Ion fluorida Ion klorida Ion bromida Ion iodida Ion hidroksida Ion sianida Ion hipoklorit Ion klorit Ion klorat Ion perklorat Ion asetat Ion permanganat Ion nitrit Ion nitrat Ion tiosianat Ion oksida Ion sulfida Ion hidrogen sulfit atau ion bisulfit Ion hidrogen sulfat atau ion bisulfat Ion sulfit Ion sulfat Ion hidrogen karbonat atau ion bikarbonat Ion karbonat Ion kromat Ion dikromat Ion fosfat Ion arsenat |
sebagian diambil dari: https://wanibesak.wordpress.com/2011/02/22/tata-nama-senyawa-kimia/
ReplyDelete